Jumat, 18 September 2020

GREEN TEA AND SWEET BEANS BY JEN KINGWELL (REVIEW BUKU)

  Bismillah

Alhamdulillah , ada dua buku yang saya beli di bulan September ini, kedua buku tersebut adalah buku keterampilan  craft yang membahas tentang patchwork.

Buku Green Tea And Sweet Beans ini terdiri dari 47 halaman, termasuk buku yang tipis, dengan ukuran 21cm x 27cm buku ini sangat ringan dan enteng untuk di bawa  dan di pegang. Hampir keseluruhan dari halaman buku di cetak hitam putih.

Isi buku terdiri dari pola block di tambah tutorial hand piecing dan needle turn applique'.

Nama-nama block yang ada dalam buku ini sangat familiar di kalangan pencinta patchwork, misalnya wedding chain block, garden paths,tulip block,clam shell.


Nah, dari sampul buku ini kita bisa menebak ukuran jadinya, lumayan besar lho sekitar 181,5cm x 192cm. 

Dihalaman paling depan, Jen Kingwell menulis, bahwa buku ini terinspirasi dari beberapa kunjungannya ke Jepang, terutama dengan bunga sakura dan rumah teh tradisional di Kyoto.Salah satu dari kenangan indahnya adalah menikmati teh hijau dan makanan penutup kacang merah yang manis.

Dari cover depan buku ini jelas terlihat paduan warna yang kontras dengan nuansa vintage.salah satunya ada di block cham shell.

Tingkat kesulitan project dalam buku ini tergolong mudah sampai sedang, tapi untuk pemula menurut saya harus didampingi oleh tutor  yang sudah berpengalaman dalam  pengerjaan patchwork.  



 

Walau saya termasuk pemula, saya sangat tertantang untuk mengerjakan keseluruhan project dari buku ini. Semoga ada kesempatan saya bisa menulis dan berbagi tutorialnya

Barakallah fiikum.

Makassar, 18 September 2020

Selasa, 15 September 2020

Taripang

Penganan yang satu ini adalah kesukaan kami sekeluarga. Saya  biasanya membeli dari penjaja kue keliling dipagi hari. Rasanya manis karena disalut gula merah, paling pas di temani dengan teh hangat.Harga perbiji pun sangat terjangkau, penjaja kue disini biasanya menjual seribu rupiah, tapi kalau sudah masuk toko kue harganya beda lagi biasanya dua ribu rupiah per biji.

Kue ini sangat nusantara sekali, karena beberapa daerah mengenalnya dengan berbagai nama antara lain  gemblong, getas, kemplang, Sawalla.


Dinamakan Taripang, mungkin karena bentuknya mirip hewan laut yang namanya Teripang juga.

Bahan dasar membuat kue ini adalah tepung beras ketan hitam di tambah kelapa parut yang dicampur, diuleni kemudian di bentuk lalu di goreng terakhir di salut di gula merah .

Bagi saya , makan dua sudah sangat mengenyangkan.





Sabtu, 12 September 2020

Membangun Semangat Menulis

Tugas menulis kali ini lumayan menantang buat saya  yang sangat terbatas dalam menuangkan kalimat demi kalimat. Memang dunia menulis merupakan hal yang baru buat saya . Untuk memulai kadang saya  cukup dibuat pusing, duduk lama  menatap layar monitor laptop berusaha fokus untuk menguntai kalimat yang pas, dan kali ini saya  telah duduk kurang sejam dan satu paragraf pun belum selesai.


Sebagai pemula dengan minim referensi bacaan tentunya terasa sulit untuk membuat satu tulisan, dan ini saya sadari, tapi bukan berarti saya patah semangat untuk membuat tulisan, minimal menulis status di media sosial.

Banyak manfaat yang saya dapat dengan menulis, paling tidak apa yang terbersit di kepala dapat dituangkan, dengan menulis pun pelan-pelan saya bisa mengacu  untuk lebih banyak membaca walaupun  yang saya baca itu artikel yang ringan dan tidak jauh dari dunia sewing craft yang ada di media elektronik maupun media cetak.

Dan, semoga dengan mengikuti kelas belajar ini, saya bisa menulis lebih baik lagi.

Makassar, 12 September 2020


Kamis, 03 September 2020

 Semua yang orang pasti tahu benda yang namanya jarum  pentul, entah itu orang yang hobi jahit maupun orang awam. Yah jarum pentul memang sangat akrab dengan para penjahit secara umum.

Dalam kegiatan  untuk proses jahit menjahit saya sangat terbantu dengan jarum pentul itu, gunanya apa ? tak lain dan tak bukan untuk membantu agar jahitan lebih rapi, apalagi penjahit pemula seperti saya.

Ternyata dipasaran ada berbagai macam jarum  pentul, baik itu untuk jahitan biasa, patchwork maupun quilting. Model kepala jarum pentul pun bermacam-macam, dari yang umum seperti kepala bulat sampai yang bentuk bunga, kupu-kupu atau hati, warnanya pun juga sudah lebih menyegarkan mata.

Tapi tahu nggak sih, yang terpenting dari jarum pentul itu ada ketajamannya serta kelenturan besinya. Kenapa ? biar kain yang dijahit tidak cacat dan meminimalisir resiko ketusuk jarum pentul...Ih....ngeri-ngeri sedap deh kalau sampai ketusuk. Dan efek banget sama mood, bisa-bisa project jahit jadi PHD.

Kepala Jarum Pentul yang beraneka warna dan model itu juga sangat membantu semangat jahit apalagi kalau sudah berjejer rapi tersemat dikain yang akan dijahit.

Harga jarum pentul pun bervariatif, dari yang harga lima ribu rupiah, sampai yang lebih dari seratus ribu.Tentunya dari segi kualitas ada harga lebih yang harus di bayarkan.

Dan, semangat menjahit dan selalu berhati-hati dalam menggunakan jarum pentul.


GREEN TEA AND SWEET BEANS BY JEN KINGWELL (REVIEW BUKU)

    Bismillah Alhamdulillah , ada dua buku yang saya beli di bulan September ini, kedua buku tersebut adalah buku keterampilan   craft yang...